Cupang Alam

Cupang yang masih asli dari alam, beragam jenis ditemukan diberbagai daerah Asia termasuk Indonesia

Cupang Plakat

Cupang hias dengan bentuk ekor yang lebih pendek atau biasa disebut ikan ekor pendek.

Cupang Serit (crowntail)

Cupang hasil pemuliaan asli orang Indonesia.

Cupang Double Tail

Cupang yang sirip ekornya mempunyai bentuk berbeda dari lainnya karena terbelah menjadi dua.

Cupang Halfmoon

Cupang yang mempunyai bentuk sirip setengah bulan, maka disebut halfmoon

Cupang Adu

Cupang Adu adalah hasil pemuliaan para pemijah cupang tetapi tujuannya untuk diadu.

Cupang Giant

Cupang yang mempunyai ukuran lebih besar dari cupang biasa, ukuran tubuhnya bisa sampai maksimal 15cm.

Kamis, 14 November 2013

BUDIDAYA CACING SUTRA CARA MODERN

Cacing sutra adalah makanan alami untuk pertumbuhan ikan, baik hias maupun konsumsi. Sekalipun sampai sekarang kebanyakan untuk memperoleh cacing sutra masih mengandalkan tangkapan dari alam. Tetapi sudah ada upaya untuk membudidayakannya di kolam-kolam yang memang sengaja dibuat untuk budidaya cacing sutra.
Kabar terbaru dari dinas penyuluh perikanan daerah Temanggung, ada seorang yang bernama Bpk Agus Tiyoso,  Bulu Kec. Bulu Kab. Temanggung yang membudidayakan cacing sutra dengan menggunakan nampan. Hal ini tentu saja kabar yang sangat baik untuk kita-kita para peternak ikan yang membutuhkan pakan alami cacing sutra. Terutama para peternak yang tidak mempunyai lahan yang luas. Karena melalui media nampan semua bisa dilakukan sekalipun mempunyai lahan yang sempit. Dibawah ini gambar contohnya :

Kayaknya bisa jadi prospek yang menguntungkan bagi siapa saja yang ingin membudidaya cacing sutra dengan cara seperti ini. Kalau temen-temen mau tahu infonya, lihat saja dari link ini http://mahmudsmadawangi.blogspot.com. atau bisa beli bukunya langsung di alamat web ini www.penebar-swadaya.net.

Selasa, 12 November 2013

JENIS CUPANG HIAS

Perubahan Ikan cupang terjadi pada tahun 1970. Saat importir memperkenalkan jenis ikan cupang baru. Ada yang mempunyai ekor pendek yang sekarang kita sebut ikan cupang aduan, cupang laga atau fighter plakat. Ada juga yang mempunyai ekor panjang yang dulu dikenal dengan sebutan jenis slayer.
Dibawah ini beberapa jenis ikan cupang hias yang dikenal dimasyarakat.

Cupang Slayer

Cupang Plakat

Cupang Halfmoon

Cupang Halfmoon Plakat

Cupang Double Tail

Cupang Crowntail (Serit)

Cupang Giant

Cupang Big Ear

Pemberian nama diatas berdasarkan bentuk ekor dan badan. Belum berdasarkan warna, karena penamaan berdasarkan warna sekarang ini semakin beragam sebab para breeder terus mengembangkan cupang hias.

Senin, 11 November 2013

Cara Kultur Microworm

Microworm merupakan nematoda yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 2-3 mm dan hidup dengan media yg mengandung asam karena proses fermentasi (Sour nematoda paste). Microworm adalah salah satu jenis pakan alami burayak ikan cupang ataupun ikan lainnya yang bagus untuk pertumbuhan ikan.
Kandungan microworm adalah sebagai berikut :
• Protein 48%
• Lipids 21%
• Glicogen 7%
• Asam Organik 1%
• Air 23%
-protein merupakan kunci utama dalam pertumbuhan ikan. protein mempunyai tiga fungsi bagi tubuh yaitu
1) sebagai zat pembangun yang membentuk berbagai jaringan baru untuk pertumbuhan, mengganti jaringan yang rusak, maupun bereproduksi,
2) sebagai zat pengatur yang berperan dalam pembentukan enzim dan hormon penjaga dan pengatur berbagai proses metabolisme di dalam tubuh ikan,
3) sebagai zat pembakar karena unsur karbon yang terkandung di dalamnya dapat difungsikan sebagai sumber energi pada saat kebutuhan energi tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
ikan muda membutuhkan 50% protein untuk menopang pertumbuhannya
-lipid berfungsi sebagai cadangan energi
-glicogen berfgungsi sebagai cadangan energi yang dapat disimpan selama 1 hari


Untuk memperbanyak cacing ini sangat mudah. Dibawah ini adalah cara sederhana untuk membuat kultur microworm.

PERALATAN :
- Tepung terigu / Oatmeal
- Ragi roti
- Starter MW
- Wadah

CARA PEMBUATAN :
- Seduh 3 sendok tepung terigu / Oatmeal, buat jangan sampai terlalu encer atau terlalu kental, aduk merata
- Tunggu sampai dingin …
- Kemudian baru masukkan 1 sendok ragi roti, dan aduk sampai merata …
- Kalo sudah semuanya rata, masukan starter MW yang anda beli ke saya …
- Tunggu 3-4 hari dan baru keliatan hasilnya ..

JENIS CUPANG ALAM DAN ASALNYA

Betta unimaculata group
Betta unimaculata Popta, 1905: Kalimantan Timur (Kayan, Howong)
Betta macrostoma Regan, 1910: Sarawak (Marudi, Niah); Brunei (Belait District)
Betta patoti Weber & de Beaufort, 1922: Kalimantan Timur (Balikpapan, Samarinda)
Betta ocellata de Beaufort, 1933: Sabah (Sandakan, Kinabatangan, Lahad Datu, Tawau); Kalimantan Timur (Sebuku)
Betta gladiator Tan & Ng, 2005: Sabah (Maliau Basin)
Betta ideii Tan & Ng, 2006: Kalimantan Selatan
Betta pallifina Schindler & Schmidt, 2004: Kalimantan Tengah (Upper Barito)
Betta compuncta Tan & Ng, 2006: Kalimantan Timur

Betta akarensis group
Betta akarensis Regan, 1910: Sarawak & Brunei (Belait, Tutong and Bandar Seri Begawan)
Betta aurigans Tan & Lim, 2004: Indonesia (Natuna Besar)
Betta balunga Herre, 1940: Sabah (Tawau); Kalimantan Timur (Sebuku, Mahakam)
Betta chini Ng, 1993: Sabah (Beaufort)
Betta pinguis Tan & Kottelat, 1998; Kalimantan Barat (Kapuas)
Betta ibanorum Tan & Ng, 2004: Sarawak
Betta obscura Tan & Ng, 2005: Kalimantan Tengah (Barito)
Betta antoni Tan & Ng, 2006: Kalimantan Barat (Sanggau

Betta albimarginata group 
Betta albimarginata Kottelat & Ng, 1994: Kalimantan Timur (Sebuku);Sabah (Tawau)
Betta channoides Kottelat & Ng, 1994: Kalimantan Timur (Mahakam)

Betta anabatoides group
Betta anabatoides Bleeker, 1851: Kalimantan Selatan and Tengah

Betta bellica group
Betta bellica Sauvage, 1884: Malaysia (Selangor, Perak, Pahang, Johor); Sumatra (North)
Betta simorum Tan & Ng, 1996: Sumatra (Jambi, Riau, South Sumatra)

Betta coccina group
Betta coccina Vierke, 1979: Sumatra (Jambi, Riau); Malaysia (Johor)
Betta tussyae Schaller, 1985: Malaysia (Pahang
Betta persephone Schaller, 1986: Malaysia (Johor)

Betta rutilans Witte & Kottelat, 1991: Kalimantan Barat (Kapuas)
Betta brownorum Witte & Schimdt, 1992: Sarawak (Sibu, Matang); Kalimantan Barat

Betta livida Ng & Kottelat, 1992: Malaysia (Selangor)
Betta miniopinna Tan & Tan, 1994: Sumatra (Riau – Bintan Island)
Betta burdigala Kottelat & Ng, 1994: Sumatra (Bangka Island)
Betta uberis Tan & Ng, 2006: Kalimantan Tengah (Pangkalabun)

Betta dimidiata group
Betta dimidiata Roberts, 1989: Kalimantan Barat (Kapuas)
Betta krataios Tan & Ng, 2006: Kalimantan Barat (Pontianak, Sanggau, Mandor)
Betta edithae group
Betta edithae Vierke, 1984: Kalimantan Selatan, Tengah and Barat; Sumatra (Riau –Bintan Island, Bangka, Biliton)

Betta foerschi group
Betta foerschi Vierke, 1979: Kalimantan Tengah (Mentaya)
Betta strohi Schaller & Kottelat, 1989: Kalimantan Tengah (Sukamara)
Betta rubra Perugia, 1893: Sumatra (North Sumatra, Aceh)
Betta mandor Tan & Ng, 2006: Kalimantan Barat (Mandor)

Betta picta group
Betta picta (Valenciennes,in Cuvier & Valenciennes, 1846): Java (Bogor, Bandung, Yogjakarta)
Betta taeniata Regan, 1910: Sarawak (Serian, Sri Aman); Kalimantan Barat (Kapuas)
Betta simplex Kottelat, 1994: Thailand (Krabi)
Betta pallida Schindler & Schmidt, 2004: Thailand (Narathiwat)
Betta falx Tan & Kottelat, 1998: Sumatra (Jambi, Sumatra Utara)

Betta pugnax group
Betta pugnax Cantor, 1850: Malaysia (Pulau Pinang, Kedah, Terengganu, Pahang, Selangor, Johor), Singapore; Sumatra (Riau, Jambi) Indonesia (Anambas)
Betta fusca Regan, 1910: Sumatra (North Sumatra)
Betta schalleri Kottelat & Ng, 1994: Sumatra (Bangka Island)
Betta prima Kottelat, 1994: Thailand (East Thailand); Cambodia (West Cambodia)
Betta enisae Kottelat, 1995: Kalimantan Barat (Kapuas)
Betta pulchra Tan & Tan, 1996: Malaysia (Johor)
Betta breviobesus Tan & Kottelat, 1998: Kalimantan Barat (Kapuas)
Betta lehi Tan & Ng, 2005: Sarawak (Lundu), Kalimantan Barat (Kapuas)
Betta stigmosus Tan & Ng, 2005: Malaysia (Terengganu)
Betta cracens Tan & Ng, 2005: Sumatra (Jambi)
Betta raja Tan & Ng, 2005: Sumatra (Jambi)
Betta apollon Schindler & Schmidt, 2006: Thailand
Betta ferox Schindler & Schmidt, 2006: Thailand

Betta splendens group
Betta splendens Regan, 1910: Thailand (Central Thailand)
Betta smaragdina Ladiges, 1972: Thailand (East and North Thailand)
Betta imbellis Ladiges, 1975: Thailand (South Thailand); Malaysia (Selangor, Pulau Pinang, Perak, Kedah, Terengganu, Johor); Singapore; Sumatra (North Sumatra)
Betta stiktos Tan & Ng, 2005: Cambodia

Betta waseri group
Betta waseri Krummenacher, 1986: Malaysia (Pahang, Terengganu, Kuantan)
Betta hipposideros Ng & Kottelat, 1994: Malaysia (Selangor); Sumatra (Riau)
Betta spilotogena Ng & Kottelat, 1994: Sumatra (Riau – Bintan Island, Singkep)
Betta chloropharynx Kottelat & Ng, 1994: Sumatra (Bangka Island)
Betta renata Tan, 1998: Sumatra (Jambi, South Sumatra)
Betta pi Tan, 1998: Thailand (South Thailand – Sungai Kolok); Malaysia (Kelantan)
Betta tomi Ng & Kottelat, 1994: Malaysia (Johor)

Sabtu, 09 November 2013

JENIS PAKAN ALAMI IKAN CUPANG

Dibawah ini adalah beberapa jenis pakan alami ikan cupang

Kutu Air

Daphnia merupakan sejenis udang-udangan yang sering kali dikenal sebagai kutu air karena kemiripan bentuk dan cara bergeraknya yang menyerupai seekor kutu dan merupakan sumber pakan alami bagi benih ikan yang bukaan mulutnya masih kecil, selain itu kandungan gizinya juga tinggi sehingga pertumbuhan ikan yang mengkonsumsi jenis pakan alami ini akan maksimal.
Daphnia mempunyai kandungan protein mencapai lebih dari 70% kadar bahan kering. Secara umum, dapat dikatakan terdiri dari 95% air, 4% protein, 0.54 % lemak, 0.67 % karbohidrat dan 0.15 % abu. Kepopulerannya sebagai pakan ikan selain karena kandungan gizinya serta ukurannya, adalah juga karena daphnia dapat dibudidayakan secara massal sehingga produksi dapat tersedia dalam jumlah mencukupi, hampir setiap saat.

Jentik Nyamuk


Pada musim kemarau, Jentik nyamuk ini banyak diketemukan di air yang menggenang. Jika ingin menghemat biaya pakan ikan cupang, maka jentik nyamuk adalah salah satu solusinya. Jentik nyamuk adalah pakan ikan cupang yang paling murah. Kebanyakan petani ikan cupang hias mendapatkannya dengan mencari di got atau parit. Pemberian cuk jangan berlebihan karena cuk yang tidak termakan akan berubah menjadi nyamuk.

Cacing Darah


Cacing darah merupakan jenis pakan ikan cupang yang paling aman, khususnya bagi cupang dewasa. Dikarenakan kandungan lemaknya rendah sehingga tidak mengganggu organ reproduksi. Di pasaran cacing darah bisa didapatkan dalam keadaan beku ataupun masih fresh.

Cacing Sutra


Cacing Sutra adalah pakan alami yang hidup didasar perairan air tawar, terutama di perairan yang mengalir dan mengandung banyak bahan organik. Mudah dikenali dari bentuk badan yang mirip dengan benang sutra berwarna merah kecoklatan. Untuk mencari makan, cacing sutra membenamkan kepalanya ke dalam lumpur untuk mencari makan dan ekornya tersembul di permukaan dasar perairan untuk bernafas. 
Cacing sutra dapat berkembang dengan baik pada media yang mengandung oksigen terlarut berkisar antara 2,75-5kandungan amonia < 1 ppm, suhu air berkisar antara 28 – 30 oC dan pH air antara 6 – 8.ukuran tubuhnya berkiar 1-2cm.
Cacing Sutra bersifat hermaprodit. Pada satu organisme mempunyai 2 alat kelamin.
Telur Cacing sutra dihasilkan oleh cacing yang mengalami kematangan kelamin betina dan dibuahi oleh cacing lain yang mengalami kematangan sel kelamin jantan. Pembuahan menghasilkan kokon yang berukuran panjang kira-kira 1,0 mm dan garis tengahnya 0,7 mm. Kokon ini dibentuk oleh kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh cacing yang disebut klitelum. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4 – 5 buah.
Cacing sutra mempunyai siklus hidup yang relatif singkat yaitu 50 – 57 hari. Induk cacing sutra dapat menghasilkan kokon setelah berumur 40 – 45 hari. Sementara proses perkembangan embrio didalam kokon berlangsung selama 10 – 12 hari.

Rotifera





Rotifera sering disebut Rotatoria, merupakan binatang cosmopolitan. Dikenal sebagai Wheel Animacules (binatang beroda). Ukuranya mencapai 40µm-2,5µm, rata-rata 200µm. Tubuhnya transparan, jika berwarna itu disebabkan oleh saluran pencernaan. Rotifer memiliki masa hidup yang tidak terlalu lama. Usia betina pada suhu 25◦C adalah antara 6-8 hari sedangkan yang jantan hanya 2 hari. Rotifer memiliki toleransi salinitas mulai dari 1-60 ppt, perubahan salinitas yang tiba-tiba dapat mengakibatkan kematian.

Infusoria

Infusoria adalah jasad renik yang berukuran sangat kecil , hanya sekitar 0,04 – 0,1 mm dan merupakan pakan alami yang baik untuk anak ikan cupang pada awal kehidupannya. Anda bisa membuatnya dengan cara menyiapkan sayuran busuk kedalam wadah yang berisi air. Maka dalam beberapa hari akan terbentuk infusoria dengan jumlah yang berjuta-juta.

Artemia
Artemia adalah embrio yang tadinya tertidur kemudian bangun. Artemia adalah sejenis udang primitif. Artemia merupakan pakan ikan cupang yang terjadi melalui metamorfosis ketika meraka bebas berenang. Burayak cupang sangat menyukainya. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan artemia adalah 25-30 derajat celcius.

Microworm
Microworms yang memiliki nama latin Redivivus Panagrellus adalah nematoda yang hidup dengan media yg mengandung asam karena proses fermentasi (Sour nematoda paste). Redivivus Panagrellus diketahui banyak penggemar akuarium dan penggemar ikan hias sebagai microworm. Ini adalah cacing gelang kecil yang digunakan sebagai makanan pertama untuk ikan yang baru menetas sangat kecil, seperti ikan cupang, guppy, corydoras, dan masih banyak lagi jenis ikan hias popular yang lain. Microworm ini banyak digunakan dalam budidaya sebagai makanan untuk berbagai spesies ikan hias dan udang hias.

Minggu, 03 November 2013

Cupang Plakat

Ikan cupang plakat adalah ikan cupang hias dengan bentuk ekor yang lebih pendek atau biasa disebut ikan ekor pendek. Cupang plakat pertama kali dikembangbiakkan oleh para breeder Thailand. Pada tahun 2000-an cupang plakat mulai dikenal luas oleh para hobies di Indonesia. karena sebelumnya lebih di nominasi oleh ikan jenis serit maupun halfmoon. Ikan cupang plakat pertama kali dibawa & diperkenalkan di Indonesia oleh Henry Gunawan, Hermanus & Joty Atmadjaja. Pada tahun 2003 pertama kali ikan cupang plakad di konteskan oleh InBS dalam pagelaran InBS Award II di Gajah Mada Plaza, tetapai pada saat itu masih pada tahap eksebisi. Plakat sengaja di perkenalkan untuk menggairahkan pasar ikan cupang dalam rangka melawan boomingnya Lou Han. semenjak itu ikan plakat makin banyak penggemarnya karena tampil dengan warna baru & bentuk yang sangat unik. sukurnya ikan cuang mulai kembali di lirik para pecinta ikan cupang.
Ikan cupang plakat pada awal kemunculannya mempunyai ekor berbentuk seperti skop atau spade tail dengan tulang ekor yang hanya dua cabang. cupang yang seperti ini biasa di sebut cupang plakat tradisional. memiliki ujung yang memanjang. karena sirip dasinya atau ventralnya lebih panjang daripada sirip bawahnya.
Sejarah Cupang Plakat
Dalam perkembangannya plakat dikimpoikan dengan ikan cupang half moon, yang menghasilkan ekor yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai huruf D tapi bentuk besarannya tidak sebesar cupang half moon, jadi terlihat lebih imut. dan mempunyai tulang ekor yang lebih banyak untuk menyokong ekornya yang berbentuk half moon jadilah ikan jenis Plakat Halfmoon berekor pendek. bahkan ikan cupang plakat ekor mawar (rose tail) mempunyai cabang ekor lebih dari 8 batang.
Persilangan plakat dengan double tail menghasilkan plakat double tail atau cupang cagak ekor pendek dan plakat simetris, yang menambah kemeriahan ikan cupang hias, tapi ikan cupang plakat cagak ini masih belum banyak di pasaran untuk sekarang ini. Plakat Simetris atau symmetrical plakat memiliki sirip punggung (dorsal) yang tinggi dan lebar, Sejarah Ikan Cupang Plakat karena memiliki gen double tail yang resesif. Penampilan ikan cupang plakat simetris sangat menawan sehingga oleh International Betta Congress (IBC) dimasukan ke dalam kelas tersendiri. untuk membedakan dengan plakat halfmoon & plakat tradisional.