Sabtu, 09 November 2013

JENIS PAKAN ALAMI IKAN CUPANG

Dibawah ini adalah beberapa jenis pakan alami ikan cupang

Kutu Air


Daphnia merupakan sejenis udang-udangan yang sering kali dikenal sebagai kutu air karena kemiripan bentuk dan cara bergeraknya yang menyerupai seekor kutu dan merupakan sumber pakan alami bagi benih ikan yang bukaan mulutnya masih kecil, selain itu kandungan gizinya juga tinggi sehingga pertumbuhan ikan yang mengkonsumsi jenis pakan alami ini akan maksimal.
Daphnia mempunyai kandungan protein mencapai lebih dari 70% kadar bahan kering. Secara umum, dapat dikatakan terdiri dari 95% air, 4% protein, 0.54 % lemak, 0.67 % karbohidrat dan 0.15 % abu. Kepopulerannya sebagai pakan ikan selain karena kandungan gizinya serta ukurannya, adalah juga karena daphnia dapat dibudidayakan secara massal sehingga produksi dapat tersedia dalam jumlah mencukupi, hampir setiap saat.

Jentik Nyamuk


Pada musim kemarau, Jentik nyamuk ini banyak diketemukan di air yang menggenang. Jika ingin menghemat biaya pakan ikan cupang, maka jentik nyamuk adalah salah satu solusinya. Jentik nyamuk adalah pakan ikan cupang yang paling murah. Kebanyakan petani ikan cupang hias mendapatkannya dengan mencari di got atau parit. Pemberian cuk jangan berlebihan karena cuk yang tidak termakan akan berubah menjadi nyamuk.

Cacing Darah


Cacing darah merupakan jenis pakan ikan cupang yang paling aman, khususnya bagi cupang dewasa. Dikarenakan kandungan lemaknya rendah sehingga tidak mengganggu organ reproduksi. Di pasaran cacing darah bisa didapatkan dalam keadaan beku ataupun masih fresh.

Cacing Sutra


Cacing Sutra adalah pakan alami yang hidup didasar perairan air tawar, terutama di perairan yang mengalir dan mengandung banyak bahan organik. Mudah dikenali dari bentuk badan yang mirip dengan benang sutra berwarna merah kecoklatan. Untuk mencari makan, cacing sutra membenamkan kepalanya ke dalam lumpur untuk mencari makan dan ekornya tersembul di permukaan dasar perairan untuk bernafas. 
Cacing sutra dapat berkembang dengan baik pada media yang mengandung oksigen terlarut berkisar antara 2,75-5kandungan amonia < 1 ppm, suhu air berkisar antara 28 – 30 oC dan pH air antara 6 – 8.ukuran tubuhnya berkiar 1-2cm.
Cacing Sutra bersifat hermaprodit. Pada satu organisme mempunyai 2 alat kelamin.
Telur Cacing sutra dihasilkan oleh cacing yang mengalami kematangan kelamin betina dan dibuahi oleh cacing lain yang mengalami kematangan sel kelamin jantan. Pembuahan menghasilkan kokon yang berukuran panjang kira-kira 1,0 mm dan garis tengahnya 0,7 mm. Kokon ini dibentuk oleh kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh cacing yang disebut klitelum. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4 – 5 buah.
Cacing sutra mempunyai siklus hidup yang relatif singkat yaitu 50 – 57 hari. Induk cacing sutra dapat menghasilkan kokon setelah berumur 40 – 45 hari. Sementara proses perkembangan embrio didalam kokon berlangsung selama 10 – 12 hari.

Rotifera





Rotifera sering disebut Rotatoria, merupakan binatang cosmopolitan. Dikenal sebagai Wheel Animacules (binatang beroda). Ukuranya mencapai 40µm-2,5µm, rata-rata 200µm. Tubuhnya transparan, jika berwarna itu disebabkan oleh saluran pencernaan. Rotifer memiliki masa hidup yang tidak terlalu lama. Usia betina pada suhu 25◦C adalah antara 6-8 hari sedangkan yang jantan hanya 2 hari. Rotifer memiliki toleransi salinitas mulai dari 1-60 ppt, perubahan salinitas yang tiba-tiba dapat mengakibatkan kematian.

Infusoria

Infusoria adalah jasad renik yang berukuran sangat kecil , hanya sekitar 0,04 – 0,1 mm dan merupakan pakan alami yang baik untuk anak ikan cupang pada awal kehidupannya. Anda bisa membuatnya dengan cara menyiapkan sayuran busuk kedalam wadah yang berisi air. Maka dalam beberapa hari akan terbentuk infusoria dengan jumlah yang berjuta-juta.

Artemia
Artemia adalah embrio yang tadinya tertidur kemudian bangun. Artemia adalah sejenis udang primitif. Artemia merupakan pakan ikan cupang yang terjadi melalui metamorfosis ketika meraka bebas berenang. Burayak cupang sangat menyukainya. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan artemia adalah 25-30 derajat celcius.

Microworm
Microworms yang memiliki nama latin Redivivus Panagrellus adalah nematoda yang hidup dengan media yg mengandung asam karena proses fermentasi (Sour nematoda paste). Redivivus Panagrellus diketahui banyak penggemar akuarium dan penggemar ikan hias sebagai microworm. Ini adalah cacing gelang kecil yang digunakan sebagai makanan pertama untuk ikan yang baru menetas sangat kecil, seperti ikan cupang, guppy, corydoras, dan masih banyak lagi jenis ikan hias popular yang lain. Microworm ini banyak digunakan dalam budidaya sebagai makanan untuk berbagai spesies ikan hias dan udang hias.

0 komentar:

Posting Komentar